Kamis, September 18, 2008

Pengalamanku tadi...

Satu kata yang pengen aku lontarkan pada mereka "bapak2 birokrasi" "JANCCCOOOOKKKKKKK"

Ceritanya begini, kemaren malam tidak sengaja aku buka dompetq dan tidak terasa ada sesuatu yang hilang didompetku, ternyata setelah saya keluarkan semua isinya "KTM atu istilah kerennya Kartu Tanda Mahasiswa" hilang tidak berbekas. Aku bingung 7 keliling, kok bisa hilang, apa terselip atu gmn, atu dipinjam temen2, atukah...wes g eruhhh males nggoleki...

Nah akhirnya dengan patah semangat, pikiran pusing pagi harinya kira2 jam 11an saia pergi ke kantor polisi terdekat, tepatnya di kapolresta sukolilo, surabaya. Nah kejadian tidak enak pertama disini.

Pertama dengan sopan saya salam ke bapak2 polisi yang sedang duduk dikantornya, g tau kenapa dari salam saya kok kayaknya mereka g iklas membalasnya, aku g bisa ngapa2in lagi dan akhirnya tak beranikan untuk memulai pembicaraan

Aku :"selamat siang pak, bisa mengganggu sebentar"
Pak Poly :"Iyah" (dengan gaya2 sok cuek, gatheli, dan b'pikiran (pasti ada masalah)
Aku :"Pak gni, saya ada masalah, saya kehilangan KTM bisa minta surat kehilangan dari kepilisian pak"
Pak Poly :"Wah dek, maaf (berlagak b'pikir dan kayaknya b'pikir merumitkan masalah ini), gni dek sekarang anda balek ke kampus minta surat keterangan dulu disana, dia menunjuk secarik kertas yang ditempel di dinding dekat meja kantor mereka."
Aku :"(dengan manggut2+misuh2 dalam hati)iya pak....

diperjalanan ke kampus aku bercakap2 dengan temanku yang dulu pernah kehilangan KTM seperti kejadian yang pernah dia lakuakan. Kesimpulan yang dia ambil "kok sekarang birokrasi di ITS semakin rumit saja, g seperti dulu lagi". "dulu kalau kehilangan KTM aja langsung datang ke polisi dan polisi langsung bisa mengetik surat kehilangan dan kita dengan senang hati dan cepat bisa menerimanya, tapi sekarang kok bedha "apa birokrasi sekarang menambah sulit orang2 yang sudah susah seperti kita"

Cerita ini tak akan berakhir bila saya menceritakan lagi birokrasi yang ada dikampus saya.

Semoga kita bisa menjadi sabar dan selalu sabar...

Mereka yang telah korupsi, nggelapin uang negara saja tidak mendapat hukuman yang setimpal dan birokrasi yang serumit ini. Tapi orang2 seperti kita mahasiswa (yang notabene hanya bisa beradu conthong dengan mereka dan bila mereka kalah hanya "ngeles" atau bahasa gaulnya menutup2i kebobrokannya"

eee...tanya kenapa....

may be yes...
may be no....

mungkin ini hanya sekelumit cerita dan coba'an yang sedang menerpa saya, dan mungkin temen2 sekalian pernah nglakuin kejadian yang saya lakukan ini.

1 komentar:

yusako mengatakan...

loch...loch baru tau kabar ini??!!!
terus akhirnya udah selesai urusannya, enjy??? semoga sabar ya...

salam selalu buatmu...